05 April 2010

INDONESIA MENGHAFAL

“INDONESIA MENGHAFAL”
(Sebuah Doa dan Harapan Bagi Muslim Indonesia Untuk Menghafal Al Qur’an)



Alangkah indahnya, jika kita bukan hanya bisa membaca Al Qur’an. Tetapi kita juga menghafal Al Qur’an. Alangkah indahnya, kita meninggal dunia dengan membawa hafalan Al Qur’an di dalam dada kita. Alangkah indahnya, kita meninggalkan keturunan yang menghafal Al Qur’an.
Sungguh betapa indahnya, jika kita terlibat menghafal Al Qur’an. Indonesia menghafal bukan slogan, ia adalah harapan dan doa kita semua agar Al Qur’an tersemat di dalam diri kita,
keluarga dan masyarakat Indonesia.


MENGAPA KITA MENGHAFAL AL QUR’AN?
1. Menjaga Otentisitas (Kemurnian) Al Qur’an
“Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al Qur’an, dan Kami benar-benar memeliharanya.” QS. Al Hijr: 9
“Al Qur’an itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang yang berilmu.” QS. Al Ankabut: 49

2. Meningkatkan Keimanan Kepada Allah
“Di antara Ahli Kitab itu ada golongan yang lurus, mereka membaca ayat-ayat Allah pada waktu malam, dan mereka juga bersujud. Mereka beriman kepada Allah dan hari akhir, mereka menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang mungkar dan bersegera mengerjakan kebajikan, mereka itu termasuk orang-orang yang saleh.” QS. Ali Imran: 114
“Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami...” QS. Fathir: 32

3. Semakin Dekat Dengan Al Qur’an
“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah (Al Qur’an) dan mendirikan salat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” QS. Fathir: 29-30

4. Mengasah Otak Dan Meningkatkan Daya Ingat
“Sebenarnya, Al Qur'an itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada (otak) orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim.” QS. Al Ankabut: 49
Menghafal Al Qur’an adalah usaha untuk mengingat dan mengulang ayat terus menerus, kebiasaan inilah yang akan mendorong otak untuk selalu aktif. Jika otak kita terus-menerus aktif, maka hal itu dapat meningkatkan daya ingat serta mencegah kepikunan sampai akhir hayat. Sebagaimana sudah banyak dibuktikan dan dijelaskan secara ilmiah.



PERSIAPAN SEBELUM MENGHAFAL AL QUR’AN
1. Memiliki Motivasi yang Posisif (Niat Yang Ikhlas)
Niat yang ikhlas merupakan kunci untuk mendapatkan kemudahan dalam menghafalkan Al Qur’an. Sebagaimana firman Allah: “Katakanlah, sesungguhnya aku hanya di perintahkan supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepadaNya.” QS. Az Zumar: 11
Cara lain yang bisa dilakukan agar senantiasa termotivasi untuk menghafal Al Qur’an adalah dengan memahami keagungan dan keutamaan-keutamaan para penghafal Al Qur’an, diantaranya;
a. Sebaik-baik manusia. (HR. Muslim)
b. Menjadi keluarga dan ‘pilihan’ Allah. (HR. Ahmad)
c. Mendapat syafa’at di hari kiamat. (HR. Muslim)
d. Memperoleh pahala terbanyak dari Al Qur’an. (HR. At Tirmidzi)
e. Manfaat (kemuliaannya) dirasakan kedua orang tua. (HR. Hakim)
f. Menempati surga tertinggi bersama Nabi. (HR. Abu Dawud dan At Tirmidzi)
g. Dan banyak hadits sahih lainnya

2. Meluangkan Waktu Setiap Harinya
Allah menganugerahkan kepada kita waktu yang sangat panjang; 24 jam dalam sehari. Oleh karena itu, gunakan 30-60 menit saja untuk menghafal. Sedangkan waktu yang efektif untuk menghafal adalah sebelum dan setelah subuh. “Waktu yang tepat untuk membaca serta menghafal Al Quran adalah waktu menjelang subuh dan sesudahnya, karena pikiran pada waktu itu masih jernih dan tenang” Ungkap Khatib Al Baghdady. Namun, itu tergantung komitmen kita, jika kita lebih cocok/ nyaman menghafal di waktu sore atau malam juga bisa.

3. Menentukan Tempat yang Nyaman dan Layak
Tempat yang digunakan menghafal mempunyai dampak dalam hafalan kita, sebagaimana kita merekam ‘suara’ menggunakan tape recorder/Flashdisk ditempat umum, maka hasilnya semua suara yang ada disitu akan terekam. Jika kita bisa menghafal ditempat yang tenang, maka hasilnya akan lebih baik bagi hafalan kita. Ibnu Qayyim mengatakan; “Hendaklah jangan menghafal dipinggir sungai dan di depan pemkitangan, karena tempat-tempat itu dapat menghalangi kejernihan hati, sedangkan tempat yang paling baik untuk menghafal adalah Masjid.”
Namun, jika kita sudah terbiasa menghafal, maka kita dapat menghafal dimanapun, baik dalam perjalanan, tempat umum, dll.

4. Hanya Menggunakan Satu Mushaf
Tujuannya adalah untuk memantapkan hafalan. Karena menghafal ibarat merekam, apabila saat merekam terdapat suara-suara ‘lain’, maka semua akan ikut terekam. Karena itu, sebaiknya kita memiliki satu mushaf saja yang bisa dibawa kemena-mana. Kita bisa menggunakan mushaf yang ayat terakhirnya tepat di akhir halaman (cetakan Syamil dan Qudus). Karena jika kita menggunakan mushaf yang berbeda, maka akan melemahkan hafalan kita, sekaligus bertambah bingung.

5. Mengikuti Halaqah (kelompok) Menghafal Dengan Seorang Hafidz
Hampir tidak ada orang yang dapat menghafal Al Qur’an sendiri. Karena manusia mamiliki sifat jenuh, bosan, dan saudara2nya. Namun, dengan bimbingan ustadz, maka calon hafidz akan lebih terarah, senantiasa termotivasi dan mendapatkan ‘kekuatan lain’ dalam menghafal.
Kita juga bisa mengajak suami/ istri, orang tua/ anak, atau saudara/ teman dalam menghafal Al Qur’an. (Caranya akan dibahas dalam halaqah tahfidz).

6. Menjauhi Kemaksiatan, Memperbanyak Do’a Dan Tawakkal
Dosa dapat memadamkan cahaya hati dan kekuatan ibadah. Termasuk dalam mengahafal Al Qur’an, dosa sangat besar pengaruhnya; timbulnya rasa malas membaca dan mengulang2 hafalan, sehingga ayat/surat yang pernah dihafal akan sia-sia.
Selanjutnya adalah berdo’a dan bertawakkal. Hanya dengan do’a, segala kesulitan menjadi mudah, yang mustahil akan terlaksana. Insya Allah, jika niat kita benar, hanya mengharap ridhaNya, pasti Allah akan memudahkan kita.

METODE MENGHAFAL AL QUR’AN
Menghafal adalah proses mengulang sesuatu, baik dengan membaca atau mendengar. Pekerjaan apapun jika sering di ulang, pasti menjadi hafal. Tak heran jika kita lihat sebagian masyarakat Indonesia, rata-rata hafal surat Yasin dan Al Mulk. Burung kakak tua pun mampu menghafal susunan kata, karena sering mendengar kata-kata tersebut. Kalau burung saja dapat menghafal sejumlah kata, apalagi manusia. Jika rajin, dengan izin Allah, tentunya lebih mampu dari pada burung kakak Tua. Anak kecil kadang mampu mengucap dengan persis iklan yang biasa di dengar di radio atau di tv.
Oleh karena itu, siapapun dapat menghafal Al Qur`an. Anak-anak, remaja, bahkan orang tua, asal mau, ia akan hafal sebagian atau seluruh Al Qur`an. Sahabat Rasululloh, rata-rata mengenal Al Qur`an ketika usia dewasa. Ini berarti umur bukan penghalang pertama dalam menghafal Al Qur`an
Penghalang utama menghafal Al Qur`an adalah malas dan pesimis. Jika virus-virus di atas lenyap, insya Allah Al Qur`an muda di hafal. Sedang banyak atau sedikitnya hafalan tergantung azam yang dimiliki.
Namun, tiap manusia kemampuannya berbeda dalam mengingat seseatu yang di ulang-ulang. Sebagian hafal dengan pengulangan lima kali, sebagian lain hafal kalau diulang 20 kali bahkan 30 kali.
Dengan memahami teknik menghafal Al Qur`an yang efektif, insya Allah, segala kekurangan dapat disempurnakan. Ada beberapa teknik menghafal Al Qur`an yang sering dilakukan oleh para penghafal Al Qur’an, diantaranya:

1. Memahami dan Mengulang-ulang Ayat yang Akan Dihafal
Cara ini juga disebut dengan gaya belajar visual, yakni dengan melibatkan penglihatan kita. Bagi sebagian orang, cara seperti ini sangat efektif dan kekuatan hafalannya sangat baik. Caranya; Ayat-ayat yang akan dihafal difahami terlebih dahulu artinya. Ukurlah kukuatan menghafal kita, kemudian tentukan berapa halaman kemampuan otak kita mengingat, jika setengah halaman (15 baris) misalnya dalam 30 menit, maka pahami dulu ayat-ayat pada halaman tersebut dengan baik maksudnya, hingga terbayang semua ketika kita membacanya.
Setelah faham, cobalah baca berkali-kali sampai kita dapat mengingatnya. Dan jangan lupa ketika kita mengulang-ulang otak kita juga terlibat dalam mengingat maksud tiap ayat yang kita baca, insya Allah kita akan memperoleh hafalan lebih cepat.

2. Mendengarkan Sebelum Menghafal
Cara menghafal seperti ini dinamakan gaya auditori, yakni memaksimalkan pendengaran kita. Sebagian penghafal ada yang cocok dengan cara ini karena tidak memerlukan suara yang maksimal. Penghafal hanya hanya memerlukan keseriusan mendengar ayat-ayat yang akan dihafal. Ayat-ayat yang akan dihafal dapat di dengar melalui MP3/CD Murattal, dan mendengarkanya harus dilakukan berulang-ulang. Model seperti ini juga sangat cocok digunakan dalam keadaan santai, duduk-duduk, dalam perjalanan sambil mendengarkan ayat-ayat yang akan dihafal. Setelah memperbanyak mendengar (sampai bunyinya terekam dalam otak kita), kita dapat memulai menghafal ayat-ayat tersebut.

3. Menulis Sebelum Menghafal
Sebagian penghafal Al Qur`an, ada yang cocok dengan menulis ayat-ayat yang akan dihafal. Cara ini biasanya disebut dengan gaya belajar kinestetik/ belajar melalui gerakan-gerakan (simulasi) yang melibatkan semua indra.

AGAR HAFALAN SENANTIASA TERJAGA
1. Minta tolong orang lain (diutamakan seorang hafidz) untuk mentashih/ menyimak apa yang sudah kita hafalkan.
2. Sesering mungkin mengulang hafalan, dengan membaca atau mendengar Murattal Al Qur’an, baik di rumah maupun dalam perjalanan.
3. Sangat diutamakan mengulang hafalan dalam shalat, terutama shalat malam.
4. sebaiknya kita selalu ditemani mushaf Al Qur’an ‘mini’, atau CD/ MP3 lantunan ayat-ayat Al Qur’an yang sedang kita hafalkan.
5. Menjauhi dosa, memperbanyak do’a, dan bertawakkal kepada Allah.


Semoga dengan ikhtiyar menghafal Al Qur’an ini, Allah senantiasa mengampuni dosa-dosa kita, menjaga keluarga kita, melapangkan rizki yang barakah, kesehatan dan khusunul khatimah. Amin.








Muhammad Sholihuddin, Al Hafidz, S.Q
Pengasuh Ma’had Tahfidz Al Qur’an Abdullah Ibnu Abbas Yogyakarta











read more “INDONESIA MENGHAFAL”

  © Blogger templates 'Sunshine' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP