30 Mei 2009

Berjuang Di Jalan Allah, Aplikasi Dari Sabar Dan Shalat

Hadirin... Rahimakumullah...
Seruan kedua dalam Al Quran yang ditujukan kepada orang-orang yang beriman, terdapat dalam surah Al Baqarah ayat 153. Melalui ayat ini, Allah memberikan motivasi, inspirasi, serta cara bagaimana menyelesaikan berbagai macam persoalan, dan problematika kehidupan. Juga informasi yang menginspirasi kita, bahwa sebenarnya para syuhada’ itu, mereka tidak mati, melainkan senantiasa hidup disisi Allah dan mendapatkan nikmat serta rahmat-Nya yang kekal.
Salah satu sebab turunnya ayat ini adalah, dalam satu riwayat yang dibawakan oleh Ibnu Mandah dari As Suddish Shaghir, dari Al Kalbi, dari Abu Shalih, yang bersumber dari Ibnu Abbas, bahwa pada saat terjadi perang Badar, seorang sahabat yang bernama ‘Umair bin Hammam gugur, begitu juga sahabat yang lain, sehingga seluruhnya berjumlah 14 mujahidin, 6 di antara dari kalangan Anshar dan 8 dari Muhajirin. Kemudian turunlah Surat Al Baqarah ayat 153-154 ini…
“Hai orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang2 yang sabar. Dan janganlah kamu mengatakan, bahwa orang yang terbunuh dijalan Allah itu mati, bahkan sebenarnya mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya."
Berkaitan dengan ayat ini, Rasulullah juga bersabda;
إن أرواح الشهداء فى حواصل طيور حضرٍ تسرح فى الجنة حيث شاءت, ثم تأوى إلى قناديل معلقة تحت العرش. رواه مسلم
”Sesungguhny arwah para syuhada’ itu berada di tembolok burung-burung hijau di surga, berkeliling-keliling di dalamnya sesuka hati, kemudian kembali ke pelita-pelita yang tergantung di bawah ‘Arsy.” Muslim (III/1502). [No. 1887].
Dalam riwayatlain juga disebutkan,
نسمة مؤمن طائر تعلق فى شجر الجنة ثم يرجعه الله الى جسده يوم يبعثه. رواه أحمد
“Ruh orang mukmin itu berwujud burung yang hinggap di pohon-pohon surga, hingga Allah mengembalikan jasadnya pada hari ia dibangkitkan.” Ahmad (III/455). [disahihkan oleh syaikh Albani dalam kitab Shahihul Jami’ (no.2373)

“Hai orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang2 yang sabar. Dan janganlah kamu mengatakan, bahwa orang yang terbunuh dijalan Allah itu mati, bahkan sebenarnya mereka itu hidup,
tetapi kamu tidak menyadarinya.
(Q.S. Al Baqarah: 153-154)

Ayat 153 di atas, merupakan penjelasan terbaik dalam menyelesaikan permasalahan yang di hadapi; sabar dan shalat. Sabar, secara bahasa artinya bertahan, tetap optimis dan berusaha menjadi lebih baik. Sabar senantiasa dikaitkan dengan syukur, sebagaimana Nabi bersabda: “Sungguh menakjubkan urusan orang mukmin, tidaklah Allah menetapkan sesuatu, melainkan itu baik baginya. Jika mendapatkan kebaikan, ia bersyukur, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya. Dan pabila ia mendapatkan kesusahan, ia bersabar, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya.” Muslim (IV/2292). [No. 2999]

Oleh Karena itu, sabar bukan berarti menyerah pada nasib, diam, duduk termenung tanpa ada upaya untuk merubah keadaan. Para ulama’ mengelompokkan sabar pada tiga hal; pertama: bersabar atas perintah Allah. Dengan berusaha tetap menjalankan semua perintahnya dalam kondisi dan situasi bagaimanapun. Tanpa mengaharapkan pujian maupun takut mendapat cacian, dst. Kedua: bersabar terhadap kemaksiatan, rayuan dunia. Dengan berusaha menghindar dari segala macam dosa, kemaksiatan, walaupun hanya sedikit. Sehingga muncul sifat kehati-hatian terhadap godaan-godaan syetan, dengan berpikir ulang sebelum berbuat dosa. Ketiga; bersabar terhadap musibah/ bencana yang menimpa, dengan berusaha tetap bertahan, secepat mungkin bergerak, dan sedikit demi sedikit berusaha melupakan kegagalan atau masa lalu yang kelam. “Sungguh setelah kesulitan datang kemudahan.” Asy Syarh: 5-6.
Sabar merupakan ihktiyar dhahir, sedang ikhtiyar batinnya adalah dengan melaksanakan shalat. Shalat yang memiliki arti doa, munajat, sharing, antara manusia dengan Tuhannya tersebut, diyakini mampu memulihkan trauma, dan memotivasi manusia untuk lebih kuat, tegar, dalam menghadapi segalanya. Terlebih, dengan shalat yang berarti menyerahkan kembali semua urusan kepada Allah, dengan keyakinan bahwa dari Allahlah segalanya datang dan pasti kepada Dia pula segalanya kembali, pasti benar-benar terjadi.
Kemudian pada ayat berikutnya (154), sebagai berita gembira, kembali Allah menegaskan, bahwa mereka yang gugur untuk membela agama Allah adalah syahid; tetap hidup, menyaksikan dan merasakan kenikmatan-kenikmatan Allah di alam barzakh.
Kaitannya denga permasalahan, atau konflik yang terjadi di Palestina saat ini, maka kaum muslimin wajib bersabar dengan mengerahkan, dan mengorbankan apa saja yang dimiliki guna membantu mereka yang terdzalimi. Dalam hal ini, konsep jihad dapat dilakukan, pertama dengan harta benda dan yang kedua dengan jiwa. Bahkan kalau memungkinkan keduanya dapat dilakukan. Kaum muslim tidak diperkenankan hanya diam, sekedar menyaksikan, tanpa ada respon apapun, membantu atau menunjukkan solidaritas kepada sesama muslim di sana adalah suatu kewajiban. Minimal menutup akses orang kafir dengan melakukan boycot internasional produk yahudi dan sekutunya, seperti; KFC, Mc Donald’s, Starbukc coffee, Danone, Coca-Cola, Sprite, Carrefour, dll. Oleh sebab itu, setelah kita berupaya mengerahkan bantuan kepada mereka, tidak lupa pula kita shalat, untuk mendoakan mereka, semoga Allah memberikan kesabaran, pengampunan, dan kemenangan atas kaum muslimin di tanah suci itu. Amin…

0 komentar:

  © Blogger templates 'Sunshine' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP